Desa Tlaga tidak hanya menyimpan keindahan alam dan potensi ekonomi, tetapi juga kekayaan spiritual yang telah diwariskan turun-temurun. Di Desa Tlaga, terdapat makam tokoh ulama karismatik yang sering diziarahi warga dari sekitar Banjarnegara. Lokasi makam yang berada di atas bukit kecil memberikan suasana khusyuk, berpadu dengan pemandangan alam sekitar yang tenang dan menyejukkan.

Tradisi ziarah rutin setiap malam Jumat Kliwon dan acara haul tahunan selalu dipadati peziarah. Acara ini tak hanya menjadi sarana spiritual, tetapi juga mendorong ekonomi warga karena banyak yang berjualan makanan khas, bunga tabur, dan suvenir religius.

Di Desa Tribuana, wisata religi juga tumbuh seiring dengan munculnya beberapa pondok tahfidz kecil dan tempat pengajian rutin yang terbuka untuk umum. Beberapa pengunjung dari luar desa bahkan mulai datang untuk mengikuti program ngaji kilatan dan mabit akhir pekan yang diadakan warga.

Melalui wisata religi ini, kedua desa tidak hanya menjadi tempat mencari ketenangan rohani, tetapi juga membuka peluang ekowisata spiritual berbasis komunitas, yang semakin memperkuat identitas Islami desa tanpa kehilangan keasriannya.